Definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat Ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat untuk:
·
Perbaikan sanitasi lingkungan
·
Pemberantasan penyakit menular
·
Pendidikan untuk kebersihan perseorangan
·
Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk
diagnosis dini dan pengobatan

Bapak Kesehatan Masyarakat Adalah
Charles Edward Amory Winslow (1877-1957)
Dimulai dari
mitos Yunani dua tokoh metologi Yunani, yakni Asclepius dan Higeia.
Asclepius disebutkan sebagai seorang dokter pertama yang telah
dapat mengobati penyakit dan bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedur-prosedur tertentu (surgical procedure) dengan baik. Higeia, asisten dan istrinya juga telah melakukan upaya-upaya kesehatan. Perbedaan antara Asclepius dengan Higeia dalam pendekatan / penanganan masalah kesehatan adalah:
dapat mengobati penyakit dan bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedur-prosedur tertentu (surgical procedure) dengan baik. Higeia, asisten dan istrinya juga telah melakukan upaya-upaya kesehatan. Perbedaan antara Asclepius dengan Higeia dalam pendekatan / penanganan masalah kesehatan adalah:
Asclepius melakukan pendekatan
(pengobatan penyakit), setelah penyakit tersebut terjadi pada seseorang.
Higeia melakukan upaya promotif
mencegah terjadinya penyakit melalui upaya-upaya kesehatan
a a ) Kuratif
·
Sasaran individual
·
Kontak kepada sasaran (pasien) biasanya sekali saja
·
Jarak cenderung jauh
·
Bersifat reaktif
·
Memandang klien secara parsial
b) Preventif
·
Sasaran masyarakat
·
Masalah masyarakat
·
Hubungan bersifat kemitraan
·
Bersifat proaktif
·
Memandang klien secara holistik
Periode sebelum
ilmu pengetahuan Di Babylonia, Mesir, Yunani, dan Romawi tercatat tentang
pengaturan pembuangan air limbah atau drainase pemukiman pembangunan
kota, pengaturan air minum Pembuatan sumur. Abad 1 sampai Abad 7 Mulai
dirasakan pentingnya usaha kesehatan masyarakat Mulai banyak terjadi epidemi.
Penyakit kolera sejak abad ke-7 menyebar dari Asia khususnya Timur Tengah dan
Asia Selatan ke Afrika. India disebutkan sejak abad ke-7 telah menjadi pusat
endemi kolera. Lepra juga telah menyebar mulai dari Mesir ke Asia Kecil
dan Eropa melalui para emigran. Upaya mengatasi masalah kesehatan .
Memperhatikan masalah lingkungan, terutama hygiene dan sanitasi lingkungan.
·
Pembuangan kotoran manusia (latrin),
·
Pengusahaan air minum yang bersih,
·
Pembuangan sampah,
·
Ventilasi rumah
Wabah Pes Pada abad ke-14 mulai
terjadi wabah pes yang paling dahsyat, di China dan India. Pada tahun
1340 tercatat 13.000.000 orang meninggal karena wabah pes, dan di India, Mesir
dan Gaza dilaporkan bahwa 13.000 orang meninggal tiap hari karena pes. Jumlah
kematian akibat pes saat itu: mencapai lebih dari 60.000.000 orang. Pes
waktu itu disebut “the Black Death”. Keadaan atau wabah penyakit-penyakit
menular ini berlangsung sampai menjelang abad ke-18. Selain wabah pes,
wabah kolera dan tipus masih berlangsung.
Periode Ilmu
Pengetahuan Mulai akhir abad 18 Pendekatan masalah kesehatan komprehensif dan
multisektor Mulai ditemukan berbagai macam penyebab penyakit dan vaksin sebagai
pencegah penyakit. Louis Pasteur telah berhasil menemukan vaksin untuk mencegah
penyakit cacar dan Joseph Lister menemukan asam carbol (carbolic acid)
untuk sterilisasi ruang operasi.
Laporan
Penyelidikan terkait wabah Kolera di Inggris (1832) Masyarakat hidup di suatu
kondisi sanitasi yang jelek, Sumur penduduk berdekatan dengan aliran air
kotor dan pembuangan kotoran manusia. Air limbah yang mengalir terbuka tidak
teratur, makanan yang dijual di pasar banyak dirubung lalat dan kecoa.
Sebagian besar masyarakat miskin, bekerja rata-rata 14 jam per hari,
dengan gaji yang dibawah kebutuhan hidup sehingga masyarakat tidak mampu
membeli makanan yang bergizi.
2. Perkembangan Kesehatan
Masyarakat di Indonesia (Notoatmodjo, 2003)
1.
Abad Ke-16 : Pemerintahan Belanda mengadakan upaya pemberantasan
cacar dan kolera yang sangat ditakuti masyarakat pada waktu itu. Sehingga
berawal dari wabah kolera tersebut maka pemerintah Belanda pada waktu itu
melakukan upaya-upaya kesehatan masyarakat.
2.
Tahun 1807 : Pemerintahan Jendral Daendels, telah dilakukan
pelatihan dukun bayi dalam praktek persalinan. Upaya ini dilakukan dalam rangka
upaya penurunan angka kematian bayi pada waktu itu, tetapi tidak berlangsung
lama, karena langkanya tenaga pelatih.
3.
Tahun 1888 : Berdiri pusat laboratorium kedokteran di Bandung,
yang kemudian berkembang pada tahun-tahun berikutnya di Medan, Semarang,
surabaya, dan Yogyakarta. Laboratorium ini menunjang pemberantasan penyakit
seperti malaria, lepra, cacar, gizi dan sanitasi.
4.
Tahun 1925 : Hydrich, seorang petugas kesehatan pemerintah
Belanda mengembangkan daerah percontohan dengan melakukan propaganda
(pendidikan) penyuluhan kesehatan di Purwokerto, Banyumas, karena tingginya
angka kematian dan kesakitan.
5.
Tahun 1927 : STOVIA (sekolah untuk pendidikan dokter pribumi)
berubah menjadi sekolah kedokteran dan akhirnya sejak berdirinya UI tahun 1947
berubah menjadi FKUI. Sekolah dokter tersebut punya andil besar dalam menghasilkan
tenaga-tenaga (dokter-dokter) yang mengembangkan kesehatan masyarakat
Indonesia.
6.
Tahun 1930 : Pendaftaran dukun bayi sebagai penolong dan
perawatan persalinan.
7.
Tahun 1935 : Dilakukan program pemberantasan pes, karena terjadi
epidemi, dengan penyemprotan DDT dan vaksinasi massal.
8.
Tahun 1951 : Diperkenalkannya konsep Bandung (Bandung Plan) oleh
Dr.Y. Leimena dan dr Patah (yang kemudian dikenal dengan Patah-Leimena), yang
intinya bahwa dalam pelayanan kesehatan masyarakat, aspek kuratif dan preventif
tidak dapat dipisahkan. konsep ini kemudian diadopsi oleh WHO. Diyakini bahwa
gagasan inilah yang kemudian dirumuskan sebagai konsep pengembangan sistem
pelayanan kesehatan tingkat primer dengan membentuk unit-unit organisasi
fungsional dari Dinas Kesehatan Kabupaten di tiap kecamatan yang mulai
dikembangkan sejak tahun 1969/1970 dan kemudian disebut Puskesmas.
9.
Tahun 1952 : Pelatihan intensif dukun bayi dilaksanakan
10.
Tahun 1956 : Dr.Y.Sulianti mendirikan “Proyek Bekasi” sebagai
proyek percontohan/model pelayanan bagi pengembangan kesehatan masyarakat dan
pusat pelatihan, sebuah model keterpaduan antara pelayanan kesehatan pedesaan
dan pelayanan medis.
11.
Tahun 1967 : Seminar membahas dan merumuskan program kesehatan
masyarakat terpadu sesuai dengan masyarakat Indonesia. Kesimpulan seminar ini
adalah disepakatinya sistem Puskesmas yang terdiri dari Puskesmas tipe A, tipe
B, dan C
12.
Tahun 1968 : Rapat Kerja Kesehatan Nasional, dicetuskan bahwa
Puskesmas adalah merupakan sistem pelayanan kesehatan terpadu, yang kemudian dikembangkan
oleh pemerintah (Depkes) menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas). Puskesmas disepakati sebagai suatu unit pelayanan kesehatan yang
memberikan pelayanan kuratif dan preventif secara terpadu, menyeluruh dan mudah
dijangkau, dalam wilayah kerja kecamatan atau sebagian kecamatan di
kotamadya/kabupaten.
13.
Tahun 1969 : Sistem Puskesmas disepakati 2 saja, yaitu tipe A
(dikepalai dokter) dan tipe B (dikelola paramedis). Pada tahun 1969-1974 yang
dikenal dengan masa Pelita 1, dimulai program kesehatan Puskesmas di sejumlah
kecamatan dari sejumlah Kabupaten di tiap Propinsi.
14.
Tahun 1979 : Tidak dibedakan antara Puskesmas A atau B, hanya
ada satu tipe Puskesmas saja, yang dikepalai seorang dokter dengan stratifikasi
puskesmas ada 3 (sangat baik, rata-rata dan standard). Selanjutnya Puskesmas
dilengkapi dengan piranti manajerial yang lain, yaitu Micro Planning untuk
perencanaan, dan Lokakarya Mini (LokMin) untuk pengorganisasian kegiatan dan
pengembangan kerjasama tim.
15.
Tahun 1984 : Dikembangkan program paket terpadu kesehatan dan
keluarga berencana di Puskesmas (KIA, KB, Gizi, Penaggulangan Diare,
Immunisasi)
16.
awal tahun 1990-an : Puskesmas menjelma menjadi kesatuan
organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan
masyarakat yang juga memberdayakan peran serta masyarakat, selain memberikan
pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar